Thursday, December 28, 2017

PROPOSAL METODE KUALITATIF FILSAFAT

ILMU FILSAFAT DALAM PANDANGAN MAHASANTRI RUMAH QURAN INDONESIA
Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Metode Kuantitatif


Disusun :
Siti Cahyati                1151010064


PROGRAM STUDI FILSAFAT AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI  BANDUNG
2017


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

            Dalam Lisan Al-Arab kata falsafat berakar dari kata falsafa, yang memiliki arti al-hikmah sebuah kata yang berasal dari luar bahasa arab. Dipinjam dari kata Yunani yang sangat terkenal, philosophia yang berarti kecintaan pada kebenaran[1].
            Filsafat adalah induk dari segala ilu, filsafat adalah cara kita untuk memperoleh kebenaran, nama filsafat mungkin hanya diketahui oleh lingkungan akademis seperti perguruan tinggi pada umumnya, hanya sedikit saja yang memahaminya secara kaffah. Ini menyebabkan terbentuknya mindset yang keliru mengenai filsafat orang yang tidak mengentahui apa itu filsafat selalu saja mengaitkannya pada hal-hak yang buruk ataup salah.
            Hal ini dibutuhkan banyak argumentasi pendapat atau perspektif filsafat dari khalayak. Yang ingin dipaparkan disini adalah bagaimana perspektif filsafat menurut santri. Saya mengerucutkannya lagi persepektif Santriwati Rumah Quran Indonesia yang saya tempati. Saya ingin mengetahui pendapat teman teman saya mengenai filsafat dalam pandangan mereka.

B.     RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas terdapat permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu:
1.      Bagaimana filsafat dalam perspektif mahasantri Rumah Quran Indonesia?
2.      Bagaimana Argumentasi mahasantri mengenai filsafat?

C.    TUJUAN

1.      Untuk mengetahui bagaimana filsafat dalam perspektif mahasantri Rumah Quran Indonesia?
2.      Untuk mengetahui bagaimana Argumentasi mahasantri mengenai filsafat?

















BAB II
A.    LANDASAN TEORI

Pengertian filsafat yang semula berarti cinta kearifan ternyata menjadi luas sekali. Dahulu kata shopia tidak hanya berarti kearifan saja melainkan berarti pula kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan sehat sampai kepandaian pengrajin dan bahkan kecerdikan dalam memutuskan soal-soal praktis.
Kata filsafat diidentikan dengan al hikmah. Begitu pula dalam tulisan Nurcholish Madjid bahwa hikmah itu berarti ilu pengetahuan, filsafat, kebnaran, bahkan merupakan rahasia Tuhan yang tersembunyi yang hanya bisa diambil manfaat dan pelajaran pada masa dan waktu yang lain. Begitu juga Ibnu Sina (w.32H/1087H) yang menyamakan terma hikmah dalam pengertian filsafat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hikmah dan filsafat adalah setali mata uang.
Pengidentikan dua makna tersebut terbukti bahwa sejak awal filsafat diartikan sebagai the love of wisdom. Pada fase ini filsafat berarti sifat seseorang yang berusah menjadi orang bijak atau sifat orang yang ingin atau cinta pada kebajikan. Pada fase ini filsafat juga berarti sebagai kerja seseorang yang berusaha menjadi orang yang bijak. Jadi yang pertama filsafat sebagai sifat., dan yang kedua filsafat sebagai kerja.
Dalam tulisan Ahmad Tafsir yang mengutip dari berbagai ilmuwan disebutkan bahwa pada fase penggunaan filsafat sebagai sifat dan kerja yaitu pada Aristoteles, misalnya, pengertian filsafat sangat umum, luas sekali. Saat itu segala usaha dalam mencari kebenaran dinamakan filsafat begitu pula hasil usaha tersebut.
Dikatakan luas sekali karena semua pengetahuan termasuk special science tercakup dalam filsafat. Akbiatnya definisi dari Aristoteles tidak dapat dipahami oleh para pelajar pada zaman ini karena special science (meminjam istilah Encyclopedia of Philosophy) telah memisahkan diri dari filsafat.  Definisi filsafat dalam kamus Runes (1971: 235), yang mengatakan bahwa filsafat adalah keterangan rasional tentang sesuatu yang merupakan prinsip umum yang disana seluruh kenyataan dapat dijelaskn telah membedakan pengetahuan rasional dari pengetahuan empiris. Pengetahuan empiris ini adalah sains.
Dalam tradisi filsafat  agar sampai pada suatu makna yang esensi dari suatu hal, seseorang harus melakukan penjelajahan secara radikal, logis, dan serius. Itulah sebabnya Aristoteles memberikan komentar : Apabila hendak menjadi filusuf, anda harus berfilsafat, dan apabila tidak mau menjadi seorang filusuf, Anda harus juga berfilsafat.
Menurut Plato (427-347 SM), filsafat tidak lain adalah suatu ilmu yang membicarakan hakikat sesuatu. Adapun Aristoteles (murid Plato) berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, metafisika, fisika, dan pengetahuan praktis.
Sampai pada Aristoteles. Pengertian filsafat mengalami perkembangan, ia tidak sekadar ilmu yang mencoba mencar hakikat kebenaran dari sesuatu tetapi hakikat kebenaran seluruh ilmu pengetahuan. Para filsuf muslim Abad pertengahan memberikan pengertian filsafat sebagai ilmu yang meneliti hakikat segala sesuatu yang ada (al-maujudah) dengan cara menggunakan akal yang sempurna.
Al-Farabi misalnya mengatakan bahwa filsafat ialah ilmu yang bertugas untuk mengetahui semua yang ada karena ia ada (al ilmu bi al-maujudah bima hiya maujudah). Immanuel Kant (1724-1804), salah seorang filusuf abad Modern, berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan mengenai pokok pangkal dari segala pengetahuan dan perbuatan.
Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa “filsafat” adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dengan logika yang sistemats. Upaya ini tidak hanya dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaab-percobaan tetapi dengan mengutarakan problem secara persis mencari solusi untuk itu memberikan argumentasi dan alasan yang tept untuk solusi tertentu serta akhir dari proses-proses itu dimasukan kedalam sebuah proses diaalektik(dialog)[2].

Datas adalah argument filsafat atau definisi filsafat menurut para filusuf, dari pengertian diatas yang dapat saya simpulkan adalah bahwa filsafat adalah salah satu ilmu, untuk mendapatkan hakikat kebenaran, filsafat membutuhkan pemikiran.
Objek kajian filsafat ada dua, yaitu objek material dan objek formal berkenaan dengan objek material ini banyak yang sama dengan  objek material sains. Sains memiliki objek material empiris filafat menyelidiki objek itu juga tetapi bukan bagian yang empiris melainkan bagian yang abstrak. Adapun objek formal filsafat tiada lain ialah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang objek material filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yng mungkin ada).
Secara lebih rinci , Endang Saifuddin Anshari menjelaskan bahwa objek filsafat terdiri dari :
1.      Objek material filsafat yang dpat dibagi ats tida peroalan pokok
a.       Hakikat Tuhan
b.      Hakikat Alam, dan
c.       Hakikat Manusia
2.      Objek formal filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya sampai ke akarnya) tentang objek materi filsafat (sarwa-yang ada).

B.     KERANGKA TEORI

     Seperti yang dipaparkan dalam landasam teori begitu banyak macam dari pengertian filsafat, namun ada pandangan lain dari sebagian orang mngenai filsafat, mereka menganggap bahwa filsafat itu adalah ilmu yang tidak perlu diketahui maupun dikaji, terlepas dari itu banyak argumen mengenai filsafat yang negative bagi sebagian orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang ilmu ini, adapula yang memberikan komentar positiv dan senang akan ilmu ini. Yang akan saya bawa adalah bagaimana Filsafat atau Ilmu Filsafat ini dalam pandangan santri. Lebih spesifik lagi Santriwati dipondok pesantren Rumah Quran Indonesia. Untuk menelaah bagaimana pandangan mereka terhadap filsafat yang umumnya sebagian masyarakat tidak mengetahui apa filsafat.

C.    HIPOTESIS

Ilmu filsafat bagi sebagian masyarakat adalah ilmu yang dapat melunturkan akidah, dalam pandangan santri sebagian mengatakkan bahwa ilmu filsafat harus dipelajari oleh orang-orang yang memang siap menerimanya. Dan akan berlaku adanya akidah yang menyeleweng karena kekuatan akidah bagi orang tersebut yang tidak memiliki pondasi iman yang kuat.








BAB III
METODE PENELITIAN
A.    JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif , analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif).

B.     POPULASI DAN SAMPEL
Dari sejumlah 40 populasi yang diambil hanya 6 sampel yang dapat diambil. Pada sampel ini hanya menyanyakan beberapa pertanyaan, dan sampel bebas menjawab berdasarkan argumentasinya.
C.    LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di pondok pesantren Rumah Quran Indonesia.
D.    VARIABEL
Variabel terikat : Santriwati Rumah Quran Indonesia
E.     TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini penyusun mengumpulkan data dengan cara mengajukan sebuah pertanyaan kepada sampel, lalu mncatatnya dalam sebuah tulisan, teknik ini bisa dikatakan kuesioner namun pertanyaan yang diajukan tidak banyak seperti biasanya, hanya beberapa saja yang akan menarik garis merah dari penelitian yang saya lakukan.

F.     INSTRUMEN PENELITIAN
1.      Kuesioner
Berikut kuesioner yang diajukan terhadap sampel :

Pertanyaan
Apa itu Filsafat?
Apakah Anda tertarik terhadap filsafat?
Kemukakan pendapat anda mengenai Filsafat?

G.    TEKNIK PENGOLAHAN DATA

a.       Reduksi Data

Dari populasi ada 6 sampel yang berhasil menjawab kuesioner dengan benar. Data- data tersebut kemudian dikumpulkan dikarenakan pendapat setiap orang berbeda, mungkin tidak dapat dipaparkan dalam reduksi data seutuhnya.
Pandangan santri Rumah Quran Indonesia mengenai filsafat bermacam-macam, inttinya filsafat adalah ilmu dari semua ilmu berdasarkan dari 6 sampel yang telah diajukan beberapa pertanyaan dalam kuesioner














b.      Penyajian Data
 Pertanyaan
Nama Sampel
 Ulfah Nur A
 Syifa Fauziah
 Via O
Apa itu filsafat?

 Filsafat adalah ilmu untuk mencari hakikat kebenaran.
 Filsafat adalah ilmu yang mempelajari bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengani hakikat ilmu
 Ilmu mencari ilmu

Apakah anda tertarik terhadap filsafat?

 Tidak begitu tertarik


 Tidak begitu tertarik



Kemukakan pendapat anda mengenai filsafat?

Cara berfikir filsafat, radikal, sistematis dan universal menggunakan kekuatan akal pikiran dengan selalu menghdairkan pertanyaan pertanyaan dan jawaban yang paling benar adalah yang diterima pada saat itu namun ada kemungkinan untuk menemukan teori yang lebih tepat selagi terus ada pertanyaan baru mnegnai hal yang bersangkutan tersebut
 Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dar ilmu, yang termasuk didalamnya antara lain ilmu alam danilmu sosial. Filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi.


Nama Sampel
Pertanyaan
 Siti Hamidah
 Siti Awaliah
 Indah Fitriana
Apa itu filsafat?
 Ilmu filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang keilmuwan yang berlogika.
 Filsafat itu cinta kebijaksanaan kan. Ilmu dan filsafat dua hal yang berbeda
 Ilmu filsafat adalah ilmu yang mempelajari dasar-dasar dari sebuah ilmu.
Apakah anda tertarik terhadap filsafat?
 Tertarik

 Tertarik

 Tidak begitu tertarik

Kemukakan pendapat anda mengenai filsafat?
 Dalam filsafat terdapat mantiq. Apa gunanya mantik, untuk memahami bahasa-bahasa logika yang ada di filsafat. Ilmu filsafat harus dipelajari dengan sungguh-sungguh.
Filsafat dipelajari oleh orang yang mau mempelajari filsafat. Karena kekhawatiran para ulama (sebagian, bisa jadi filsafat itu haram bagi yang awam.


c.       Menarik kesimpulan/verifikasi
Dari data-data yang diperoleh diatas, 6 sampel dari 40 populasi mengemukakan pendapatnya mengenia ilmu filsafat, betapa banayk respon. Dan setiap respon berbbeda bagaimana pandangan setiap orang mengenai ilmu filsafat.
Dikarenakan yang penyusun beri kuisoner adalah santri di pondok pesantren Rumah Quran Indonesia, yang notabenenya adalah mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jadi tentu mereka tahu banayk mengenai ilmu filsafat. Dan jawabn mereka adalah hasil reduksi dari apa yang mereka baca, dan apa yang mereka peroleh.
H.    METODE ANALISIS DATA

Dari data yang telah diperoleh dari sebuah penelitian kecil ini dapat dipaparkan bahwa setiap orang yang telah mempelajari sesuatu memiliki pendapat atau argumen ataupun padangan terhadap sesuatu, dan itu dapat diterima, sekalipun pandangan itu baik ataupun buruk, begitu pula dengan pandangan mereka terhadap filsafat begitu banyak macamnya, argumen nya tapi tetap satu, filsafat untuk mencari kebenaran.

I.       KETERBATASAN
Penelitian kecil ini adalah pembelajaran, dan pengalaman, banyak hal-hal yang belum penulis ketahui mengenia banyak hal dalam teknispembuatan proposal jadi mohon maklum adanya dengan ketidak sempurnaan proposal sederhana ini, tugas proposal ini menjadi bagian dari pengalaman yang dapat membuat saya memiliki pengetahuan baru, buah dari hasil mencari-cari banyak referensi untuk memahami sebuah probosal penelitian.
Karena saya menyadari bahwa proposal penelitian ini jau dari baik, kedepan InsyaAllah saya akan mempelajarinya lagi.



















BAB IV
Kesimpulan
Dari data yang telah diperoleh dari sebuah penelitian kecil ini dapat dipaparkan bahwa ilmu filsafat adalah salah satu ilmu yang mencari hakikat kebenaran, dengan jalan mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab oleh akal dan hati yang untuk memperoleh kebenaran yang valid yaitu dengan tetap bersandar pada Al-Quran dan Hadist sebagai penguatnya. Karena tanpa 2 pondasi itu, akal dan hati yang terus saja mencari hanya sekedar mencari pada akal yang tanpa batas, pembatas paling ampuh adalah 2 kebenaran yang sangat valid.

Saran
Sangat dipersilahkan masukan dan komentar yang membangun supaya dapat mempelajari lebih jauh mengenai proposal penelitian









DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi, Dedi. 2013, Pengantar Filsafat Islam, Bandung : Pustaka Setia




[1] Dedi Supriyadi, Pengantar Filsafat Islam. 2013. Bandung : Pustaka Setia. Hal,15-16
[2] Dedi Supriyadi, Pengantar Filsafat Islam. 2013. Bandung : Pustaka Setia. Hal 16-22

No comments:

Post a Comment