Untuk Memenuhi
Tugas Ujian
Tengah Semester Mata Kuliah Metode Kuantitatif
Disusun :
Siti Cahyati 1151010064
PROGRAM STUDI
FILSAFAT AGAMA
FAKULTAS
USHULUDDIN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG
DJATI BANDUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam
Lisan Al-Arab kata falsafat berakar dari kata falsafa, yang memiliki arti
al-hikmah sebuah kata yang berasal dari luar bahasa arab. Dipinjam dari kata
Yunani yang sangat terkenal, philosophia yang berarti kecintaan pada kebenaran[1].
Filsafat
adalah induk dari segala ilu, filsafat adalah cara kita untuk memperoleh
kebenaran, nama filsafat mungkin hanya diketahui oleh lingkungan akademis
seperti perguruan tinggi pada umumnya, hanya sedikit saja yang memahaminya
secara kaffah. Ini menyebabkan terbentuknya mindset yang keliru mengenai
filsafat orang yang tidak mengentahui apa itu filsafat selalu saja
mengaitkannya pada hal-hak yang buruk ataup salah.
Hal
ini dibutuhkan banyak argumentasi pendapat atau perspektif filsafat dari
khalayak. Yang ingin dipaparkan disini adalah bagaimana perspektif filsafat
menurut santri. Saya mengerucutkannya lagi persepektif Santriwati Rumah Quran
Indonesia yang saya tempati. Saya ingin mengetahui pendapat teman teman saya
mengenai filsafat dalam pandangan mereka.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas terdapat
permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana filsafat dalam perspektif mahasantri Rumah Quran Indonesia?
2. Bagaimana Argumentasi mahasantri mengenai filsafat?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana filsafat dalam perspektif mahasantri Rumah
Quran Indonesia?
2. Untuk mengetahui bagaimana Argumentasi mahasantri mengenai filsafat?
BAB II
A. LANDASAN TEORI
Pengertian filsafat yang semula berarti cinta kearifan ternyata menjadi
luas sekali. Dahulu kata shopia tidak hanya berarti kearifan saja melainkan
berarti pula kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebajikan intelektual,
pertimbangan sehat sampai kepandaian pengrajin dan bahkan kecerdikan dalam
memutuskan soal-soal praktis.
Kata filsafat diidentikan dengan al hikmah. Begitu pula dalam tulisan
Nurcholish Madjid bahwa hikmah itu berarti ilu pengetahuan, filsafat, kebnaran,
bahkan merupakan rahasia Tuhan yang tersembunyi yang hanya bisa diambil manfaat
dan pelajaran pada masa dan waktu yang lain. Begitu juga Ibnu Sina
(w.32H/1087H) yang menyamakan terma hikmah dalam pengertian filsafat. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa hikmah dan filsafat adalah setali mata uang.
Pengidentikan dua makna tersebut terbukti bahwa sejak awal filsafat
diartikan sebagai the love of wisdom. Pada fase ini filsafat berarti
sifat seseorang yang berusah menjadi orang bijak atau sifat orang yang ingin
atau cinta pada kebajikan. Pada fase ini filsafat juga berarti sebagai kerja
seseorang yang berusaha menjadi orang yang bijak. Jadi yang pertama filsafat
sebagai sifat., dan yang kedua filsafat sebagai kerja.
Dalam tulisan Ahmad Tafsir yang mengutip dari berbagai ilmuwan
disebutkan bahwa pada fase penggunaan filsafat sebagai sifat dan kerja yaitu
pada Aristoteles, misalnya, pengertian filsafat sangat umum, luas sekali. Saat
itu segala usaha dalam mencari kebenaran dinamakan filsafat begitu pula hasil
usaha tersebut.
Dikatakan luas sekali karena semua pengetahuan termasuk special science
tercakup dalam filsafat. Akbiatnya definisi dari Aristoteles tidak dapat
dipahami oleh para pelajar pada zaman ini karena special science (meminjam
istilah Encyclopedia of Philosophy) telah memisahkan diri dari filsafat. Definisi filsafat dalam kamus Runes (1971:
235), yang mengatakan bahwa filsafat adalah keterangan rasional tentang sesuatu
yang merupakan prinsip umum yang disana seluruh kenyataan dapat dijelaskn telah
membedakan pengetahuan rasional dari pengetahuan empiris. Pengetahuan empiris
ini adalah sains.
Dalam tradisi filsafat agar
sampai pada suatu makna yang esensi dari suatu hal, seseorang harus melakukan
penjelajahan secara radikal, logis, dan serius. Itulah sebabnya Aristoteles
memberikan komentar : Apabila hendak menjadi filusuf, anda harus berfilsafat,
dan apabila tidak mau menjadi seorang filusuf, Anda harus juga berfilsafat.
Menurut Plato (427-347 SM), filsafat tidak lain adalah suatu ilmu yang
membicarakan hakikat sesuatu. Adapun Aristoteles (murid Plato) berpendapat
bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika,
metafisika, fisika, dan pengetahuan praktis.
Sampai pada Aristoteles. Pengertian filsafat mengalami perkembangan, ia
tidak sekadar ilmu yang mencoba mencar hakikat kebenaran dari sesuatu tetapi
hakikat kebenaran seluruh ilmu pengetahuan. Para filsuf muslim Abad pertengahan
memberikan pengertian filsafat sebagai ilmu yang meneliti hakikat segala
sesuatu yang ada (al-maujudah) dengan cara menggunakan akal yang sempurna.
Al-Farabi misalnya mengatakan bahwa filsafat ialah ilmu yang bertugas
untuk mengetahui semua yang ada karena ia ada (al ilmu bi al-maujudah bima hiya
maujudah). Immanuel Kant (1724-1804), salah seorang filusuf abad Modern,
berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan mengenai pokok pangkal dari
segala pengetahuan dan perbuatan.
Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa “filsafat” adalah studi yang
mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis
dengan logika yang sistemats. Upaya ini tidak hanya dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaab-percobaan tetapi dengan mengutarakan
problem secara persis mencari solusi untuk itu memberikan argumentasi dan
alasan yang tept untuk solusi tertentu serta akhir dari proses-proses itu
dimasukan kedalam sebuah proses diaalektik(dialog)[2].
Datas adalah argument filsafat atau definisi filsafat menurut para
filusuf, dari pengertian diatas yang dapat saya simpulkan adalah bahwa filsafat
adalah salah satu ilmu, untuk mendapatkan hakikat kebenaran, filsafat
membutuhkan pemikiran.
Objek kajian filsafat ada dua, yaitu objek material dan objek formal
berkenaan dengan objek material ini banyak yang sama dengan objek material sains. Sains memiliki objek
material empiris filafat menyelidiki objek itu juga tetapi bukan bagian yang
empiris melainkan bagian yang abstrak. Adapun objek formal filsafat tiada lain
ialah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang objek material filsafat
(yakni segala sesuatu yang ada dan yng mungkin ada).
Secara lebih rinci , Endang Saifuddin Anshari menjelaskan bahwa objek
filsafat terdiri dari :
1.
Objek material filsafat yang dpat dibagi ats
tida peroalan pokok
a.
Hakikat Tuhan
b.
Hakikat Alam, dan
c.
Hakikat Manusia
2.
Objek formal filsafat ialah usaha mencari keterangan
secara radikal (sedalam-dalamnya sampai ke akarnya) tentang objek materi
filsafat (sarwa-yang ada).
B.
KERANGKA TEORI
Seperti yang dipaparkan dalam landasam teori begitu banyak macam dari
pengertian filsafat, namun ada pandangan lain dari sebagian orang mngenai
filsafat, mereka menganggap bahwa filsafat itu adalah ilmu yang tidak perlu
diketahui maupun dikaji, terlepas dari itu banyak argumen mengenai filsafat
yang negative bagi sebagian orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang ilmu
ini, adapula yang memberikan komentar positiv dan senang akan ilmu ini. Yang
akan saya bawa adalah bagaimana Filsafat atau Ilmu Filsafat ini dalam pandangan
santri. Lebih spesifik lagi Santriwati dipondok pesantren Rumah Quran
Indonesia. Untuk menelaah bagaimana pandangan mereka terhadap filsafat yang
umumnya sebagian masyarakat tidak mengetahui apa filsafat.
C.
HIPOTESIS
Ilmu filsafat bagi sebagian masyarakat adalah
ilmu yang dapat melunturkan akidah, dalam pandangan santri sebagian mengatakkan
bahwa ilmu filsafat harus dipelajari oleh orang-orang yang memang siap
menerimanya. Dan akan berlaku adanya akidah yang menyeleweng karena kekuatan
akidah bagi orang tersebut yang tidak memiliki pondasi iman yang kuat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis
penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif ,
analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif).
B. POPULASI DAN SAMPEL
Dari sejumlah 40 populasi yang diambil hanya 6
sampel yang dapat diambil. Pada sampel ini hanya menyanyakan beberapa
pertanyaan, dan sampel bebas menjawab berdasarkan argumentasinya.
C. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di pondok
pesantren Rumah Quran Indonesia.
D. VARIABEL
Variabel terikat
: Santriwati Rumah Quran Indonesia
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini penyusun mengumpulkan
data dengan cara mengajukan sebuah pertanyaan kepada sampel, lalu mncatatnya
dalam sebuah tulisan, teknik ini bisa dikatakan kuesioner namun pertanyaan yang
diajukan tidak banyak seperti biasanya, hanya beberapa saja yang akan menarik
garis merah dari penelitian yang saya lakukan.
F. INSTRUMEN PENELITIAN
1.
Kuesioner
Berikut kuesioner yang
diajukan terhadap sampel :
|
Pertanyaan
|
|
Apa itu Filsafat?
|
|
Apakah Anda tertarik
terhadap filsafat?
|
|
Kemukakan pendapat anda
mengenai Filsafat?
|
G. TEKNIK PENGOLAHAN DATA
a.
Reduksi Data
Dari populasi ada
6 sampel yang berhasil menjawab kuesioner dengan benar. Data- data tersebut
kemudian dikumpulkan dikarenakan pendapat setiap orang berbeda, mungkin tidak
dapat dipaparkan dalam reduksi data seutuhnya.
Pandangan santri Rumah Quran
Indonesia mengenai filsafat bermacam-macam, inttinya filsafat adalah ilmu dari
semua ilmu berdasarkan dari 6 sampel yang telah diajukan beberapa pertanyaan
dalam kuesioner
b.
Penyajian Data
|
Pertanyaan
|
Nama Sampel
|
||
|
Ulfah Nur A
|
Syifa Fauziah
|
Via O
|
|
|
Apa itu filsafat?
|
Filsafat adalah ilmu
untuk mencari hakikat kebenaran.
|
Filsafat adalah ilmu
yang mempelajari bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengani hakikat ilmu
|
Ilmu mencari ilmu
|
|
Apakah anda tertarik terhadap
filsafat?
|
Tidak begitu tertarik
|
Tidak begitu tertarik
|
|
|
Kemukakan pendapat anda
mengenai filsafat?
|
Cara berfikir filsafat,
radikal, sistematis dan universal menggunakan kekuatan akal pikiran dengan
selalu menghdairkan pertanyaan pertanyaan dan jawaban yang paling benar
adalah yang diterima pada saat itu namun ada kemungkinan untuk menemukan
teori yang lebih tepat selagi terus ada pertanyaan baru mnegnai hal yang
bersangkutan tersebut
|
Bidang ini mempelajari
dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dar ilmu, yang termasuk didalamnya
antara lain ilmu alam danilmu sosial. Filsafat ilmu sangat berkaitan erat
dengan epistemologi dan ontologi.
|
|
|
|
Nama Sampel
|
||
|
Pertanyaan
|
Siti Hamidah
|
Siti Awaliah
|
Indah Fitriana
|
|
Apa itu filsafat?
|
Ilmu filsafat adalah
ilmu yang mempelajari tentang keilmuwan yang berlogika.
|
Filsafat itu cinta
kebijaksanaan kan. Ilmu dan filsafat dua hal yang berbeda
|
Ilmu filsafat adalah
ilmu yang mempelajari dasar-dasar dari sebuah ilmu.
|
|
Apakah anda tertarik terhadap
filsafat?
|
Tertarik
|
Tertarik
|
Tidak begitu tertarik
|
|
Kemukakan pendapat anda
mengenai filsafat?
|
Dalam filsafat terdapat
mantiq. Apa gunanya mantik, untuk memahami bahasa-bahasa logika yang ada di
filsafat. Ilmu filsafat harus dipelajari dengan sungguh-sungguh.
|
Filsafat dipelajari oleh
orang yang mau mempelajari filsafat. Karena kekhawatiran para ulama
(sebagian, bisa jadi filsafat itu haram bagi yang awam.
|
|
c.
Menarik
kesimpulan/verifikasi
Dari data-data
yang diperoleh diatas, 6 sampel dari 40 populasi mengemukakan pendapatnya
mengenia ilmu filsafat, betapa banayk respon. Dan setiap respon berbbeda
bagaimana pandangan setiap orang mengenai ilmu filsafat.
Dikarenakan yang
penyusun beri kuisoner adalah santri di pondok pesantren Rumah Quran Indonesia,
yang notabenenya adalah mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jadi tentu
mereka tahu banayk mengenai ilmu filsafat. Dan jawabn mereka adalah hasil
reduksi dari apa yang mereka baca, dan apa yang mereka peroleh.
H. METODE ANALISIS DATA
Dari data yang telah diperoleh dari sebuah
penelitian kecil ini dapat dipaparkan bahwa setiap orang yang telah mempelajari
sesuatu memiliki pendapat atau argumen ataupun padangan terhadap sesuatu, dan
itu dapat diterima, sekalipun pandangan itu baik ataupun buruk, begitu pula
dengan pandangan mereka terhadap filsafat begitu banyak macamnya, argumen nya
tapi tetap satu, filsafat untuk mencari kebenaran.
I. KETERBATASAN
Penelitian kecil ini adalah pembelajaran, dan
pengalaman, banyak hal-hal yang belum penulis ketahui mengenia banyak hal dalam
teknispembuatan proposal jadi mohon maklum adanya dengan ketidak sempurnaan
proposal sederhana ini, tugas proposal ini menjadi bagian dari pengalaman yang
dapat membuat saya memiliki pengetahuan baru, buah dari hasil mencari-cari
banyak referensi untuk memahami sebuah probosal penelitian.
Karena saya menyadari bahwa proposal
penelitian ini jau dari baik, kedepan InsyaAllah saya akan mempelajarinya lagi.
BAB IV
Kesimpulan
Dari data yang telah diperoleh dari sebuah
penelitian kecil ini dapat dipaparkan bahwa ilmu filsafat adalah salah satu
ilmu yang mencari hakikat kebenaran, dengan jalan mengajukan pertanyaan yang
dapat dijawab oleh akal dan hati yang untuk memperoleh kebenaran yang valid
yaitu dengan tetap bersandar pada Al-Quran dan Hadist sebagai penguatnya.
Karena tanpa 2 pondasi itu, akal dan hati yang terus saja mencari hanya sekedar
mencari pada akal yang tanpa batas, pembatas paling ampuh adalah 2 kebenaran
yang sangat valid.
Saran
Sangat dipersilahkan masukan dan komentar
yang membangun supaya dapat mempelajari lebih jauh mengenai proposal penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi, Dedi. 2013, Pengantar Filsafat Islam, Bandung :
Pustaka Setia

No comments:
Post a Comment