Wednesday, January 24, 2018

Bapak terhebat

Bapa terhebat

Ayahku bernama Aef Saepuloh beliau lahir pada 06 Mei 1961 usianya kini menginjak 56 mau ke 57 yah. Bapa menetap di Cihampelas Kab Bandung Barat saat ini.

Bapa adalah sosok yang luar biasa ia bukanlah lulusan pendidikan smp/sma/s1/ apalagi s2. Hihi. Bapa hanya mengenyam pendidikan SD. Di cianjur dulu. Ia lupa tanggal lahirnya sendiri tapi Alhamdulillah ada ijazah SDnya dilihatlah tanggal lahirnya eh sama dengan aku puterinya tanggal dan bulan lahir kita samaan pak. Senang rasanya.

Bapa ingin sekali anak-anaknya sekolah tinggi yah kuliah gitu. Aku anak pertamanya begitu kagum akan sosok bapa. Bapa selalu mensupport apa yang diinginkan anaknya. Setelah lulus SMA ibu memaksa agar puterinya kerja pabrik saja dengan berat hati akupun ingin membahagiakan mereka dengan bekerja tapi bapak. Bapak bertekad supaya aku puterinya bisa kuliah. "Gak usah khawatir, da yang biayayin mah bapak".

Saat itu pun sontak seluruh keluarga dan tetangga dan seanteronya haha lebay heboh dan banyak yang tidak menyetujui ada pula yang mendukung bapa "Mang aep kan kerja becak, gimana kalau ditengah tengah gak bisa biayain terus nanti siti harus putus kuliahnya, udahlah kerja aja"
Bapa selalu bisa meyakinkan ku bapa orangnya tidak banyak bicara tapi banyak bergerak oh iya bapa memang kerja becak semenjak pernikahan bahkan sebelum menikah dengan ibu bukan hanya itu hebatnya ia juga senang ketika ada orang yang menyuruhnya untuk membangun rumah ia selalu kerjakan atau pekerjaan lain pun seperti memasak nasi pas hajatan bapa kerjakan cuci piring paa hajatan dan lainnya bapa selalu menerima ketika disuruh orang.

Terkadang terbayang dalam lintasan pikiran ku melihat bapa yang bekerja keras. Oh iya bapa mengayuh becak setiap harinya di daerah cimahi di mana tepatnya yah di pasar atas. Aku pernah tanya bapak soal bagaimana lelahnya mengayuh becak bapak jawabnya "sekarang-sekarang mah gak capek kok banyak diamnya" bapa selalu aja begitu padahal setiap pulang mengayuh becak dirumah bapak selalu menempelkan kakinya ke toples kata bapa bapa pegel. Semenjak kuliah bapa jarang dan tidak pernah lagi menyuruhku untuk memijiti kaki ataupun menginjak kakinya kalau pegal sukanya ke adik saja.

Lanjut kekuliah bapa berpesan "tinggal dirumah mamang aja ya, kalau ngekost biayanya mahal" akhirnya dengan berat hati mengiyakan padahal dalm hati ingin mondok pa. Separuh perjalanan masuklah aku ini dipondok yang feedbacknya pengabdian asal mau ngajar ngejalanin amanah pondok biayanya gak bayar hanya makan aja. Sontak segera aku hubungi bapa esoknya pulang dan bilang kebapak. "Bapak besok mau pindah tempat tinggal ah jadi dipesantren tenang aja pa gratis kok.. Yayaya" esoknya bapa meninggalkan becaknya untuk mengantar puterinya kebandung kepondok sekalian pamitan kerumah mang epul yang begitu baik hati menerima keponakannya menetap 7 bulan lamanya. Saat itulah aku menghafal Al-Quran di Pondok Pesantren Tahfizh Quran didaerah ujung berung lumayan jauh dari uin sih. Sebab apalagi yang bisa aku sembahkan untuk mu pa selain ini aku ingin menghafal kan Al-Quran untuk bapak, ibu nanti disyurga ya ya. Selalu kukabari capaian hafalanku pada lelaki yang kucintai sepanjang masa.

Pak usiamu tidak muda lagi sedih rasanya ketika pulang bapa semakin kurus badannya dan jujur saja pa saat itu hati ini sakit. Bapa aku anak mu ini ingin melihat bapa istirahat saja dirumah gak usah kerja kerja lagi tapi apa daya sipembuat dosa ini belum bisa membuatnya. Aku pun tidak seluruhnya bergantung pada mereka Alhamdulillah ngajar beberapa sekolah juga bekerja masak untuk cathering menambah uang sakuku sebab tak tega rasanya pa meskipun bapa khawatir aku disini takut gak ada uang takut gak bisa makan. Bapa aku cinta bapa. Semoga Allah lindungi bapa ya insyaAllah segala keringat nya bernilai jihad semoga ilmu yang sedikit yang aku enyam ini menjadi pahala untuk bapa. Terimakasih sudah menemani siti ketika dahulu maupun kuliah saat ini semenjak dinyatakan lulus dan masih belun berani kebandung bapak yang anter bapa yang kedepan. Pakk ❤❤❤❤❤❤❤❤❤