Monday, November 21, 2016

Makalah Takdir

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…
AssalammuallaikumWarrahmatullahiWabbarakatuh
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan alam Baginda Nabi Muhammad SAW atas nikmat dan karunia-Nya, makalah dengan judul “Takdir” sebagai salah satu tugas terstruktur Mata KuliahHadist.
Dengan penuh kekurangan ini, Alhamdulillah makalah ini pun telah selesai, saya menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karenanya kami menerima segala bentuk apresiasi baik kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kesalahan makalah ini.
Syukron, Jazakumullah Khairan Katsir



Bandung,   November 2016

Penyusun








BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Takdir merupakan hal penting yang harus dipercayai oleh setiap muslim. Karena sesesungguhnya takdir kita telah ditentukan oleh Allah jauh sebelum kita diciptakan oleh Allah. Jadi mempercayai takdir dengan sepenuh hati merupakan cerminan keimanan seseorang. Semakin tinggi iman seseorang semakin yakinlah bahwa segala yang diberikan Allah kepadanya merupakan ketentuan yang telah ditentukan.
Dan jikalau imannya rendah maka dia akan menyesali setiap musibah yang ditimpakan kepadanya. Perlu diingat bahwa, setiap hal yang telah ditentukan pasti terjadi. Dan takdir itu ada yang bisa dirubah dengan berusaha, yaitu dengan do'a dan usaha. Jikalau kita berhasil maka sesungguhnya Allahlah yang memindahkan kita dari takdir yang jelek ke takdir yang baik.
Percaya kepada takdir termasuk salah satu rukun iman yang ke 6. Iman kepada takdir ini mengandung beberapa hikmah dan faedah yang sangat bermanfaat bagi manusia, mengandung pendidikan yang baik serta sebagai sumber keseimbangan batin.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Takdir?
2.      Sebutkan Macam-macam Takdir?
  1. Tujuan Penulisan
    1. Untuk mengetahui apa pengertian Takdir
    2. Untuk mengetahui Macam-macam Takdir


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Takdir atau Qadla dan Qadar
Secara etimologis takdr berasal dari Bahasa Arab yaitu qadara, yaqduru, qadran yang berartikuasamengerjakansesuatu.Dan ketikamembentuk kata taqdirmempunyaiarti yang ditakdirkan, ditentukan Allah.Kata tersebutjugamempunyaiartidugaan, perkiraan, hipotesis, berdasarkanataumenurutperkiraan.Percayakepadatakdiratauqadladanqadar, merupakanrukuniman ke-6 atauterakhir.Berimankepadatakdirartinyaseseorangmempercayaidanmeyakinibahwa Allah telahmenjadikansegalamakhlukdengankodratdanirodat-Nya dansegalahikmah-Nya[1]. Yang dimaksud dengan taqdir adalah Qadar (al-Qadar khairuhu wa syarruhu) atau qadha dan qadar (al-Qadha wal qadar)[2].Takdirmerupakanbentuk kata kerjadariQadladanQadhar yang berkaitandenganhukumsebabakibat.Segalasesuatuperistiwankehidupan yang dialamiataudijalankanolehmakhlukNyadiatasqadhadanqadhar Nya yang telahterjadidankemudiantercatatdalam data base LauhulMahfuz yang berkaitandengangaris-garis system peruntungannasib, baik, buruk, danhukumsebabakibatangtelahditetapkandiatas.Sedangkansecarapenyelidikanma’naqadladanqadhar di dalam Al-Quran Qadlaberartihukum.Demi Allah bahwwasanyamerekatidakberimansehinggaridlaatas hokum-hukum yang telahditetapkanolehNabibilaterjadiperselisihanfahamdiantaramereka, kemudiantidakadakeberatasedikitpunterhadapapa yang engkautetapkan (Nabihukumkan) danmerekamenyerahkanperkaraitudengansepenuh-penuhnya (Q.S Annisa :65)
“Maka demi Tuhanmu, merekatidakberimansebelummerekamenjadikanengkau (Muhammad) sebagai hakim dalamperkara yang merekaperselisihkan, sehinggakemudiantidakada rasa keberatandalamhatimerekaterhadapputusan yang engkauberikan, danmerekamenerimadengansepenuhnya. (QS. An-nisa 4:65)
Dari ayatinidapatdiambilkesimpulanbahwamereka yang mengakuberiman
a.       Harusmengembalikansemuaperkarakepada hokum-hukumyngtelahditetapkanolehnabi.
b.      Harusbenar-benarridlaterhadapsemua hokum-hukumataukeputusan yang telahditetapkanNabu
c.       Taatmengerjakankepuusanitu[3]
BerikutHadistmengenaiTakdirataQadladanQadar
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ   ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ  أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا. [رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga  maka masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).
Dari hadisttersebutdapatdipahamibahwaTakdiratauQadladanQadarsudahditentukan Allah sebelummanusiaituterlahirkedunia, tentunyamanusiaterlahirdengantakdir Allah.
B.     Macam-MacamTakdiratauQadladanQadar
1)      TakdirMubram
Merupakanhakperogratif Allah, artinyabisasaja Allah meniadakannyaataumembatalkannya.Langit, Bumi, Air, Binatang, Tumbuhantelahditakdirkan Allah diciptakansebagaibenda yang demikian, makamerekatakpunyapilihanuntukberubahmenjadimakhluk lain atauinginbernasiblain, karenamerekaadalahdicitakansebagisaranaatau media bagimakhlukManusia, JinsertaMalaikat.
Selanjutnyaadalahpenetapanrezekidankematian, laluterjadinyamusibah, bencana, maupunpenyakitpadasuatuwilayahditetapkanoleh Allah karenaberkaitandenganhukumsebabakibatpadamekanismekehidupanatasperbuatanmakhluknyasendiri, sebagaimanaFirmanAllah :
Artinya :“Tiadasuatubencanapun yang menimpa di bumidan(tidak pula) padadirimusendirimelainkantelahtertulisdalamkitab (LauhulMahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikianituadalahmudahbagi Allah.”(QS.AlHadid 57:22)
2)      TakdirMualaq (Iradah)
TakdirMuallaqadalahketetapan yang telahdiuatoleh Allah tetapimakhluknya (ManusiadanJin) diberikesempaatanuntukmerubahdanmemilihnyakemudian Allah yang menentukannyakemuadianatauberkehedak.
Dalamhalini Allah memberikankebebasanpilihanpadamanusiauntukmemilihjalannasibnya, kaya/miskin, baik/jahat, syurga/neraka, dsb.Namun Allah sentiasamenghendakimanusiamengikutiperintahnya agar masukkedalam system-sistemnya.
Contoh :
Manusiamenjadijahat, makaitubukantakdirtetapimanusiaitusendiri yang memilihnyasedangkan Allah sudahmemberipetunjukjalan yang lurus.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. “,(QS.Ar Ra’d 13:11).

إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.”(QS.Al Insaan 76:3)





[1]Muhammad Ahmad,1998 TauhidIlmuKalam, PustakaSetia : Bandung
[2] Al-Maraghi, Ahmad Mushthfa,TerjemahTafsir al-maraghi, Semarang:Toha Putra:1992
[3]Prof. K. H. M. TaibThahirAbdMuinIlmuKalam Jakarta : Wijaya 1964, hal 225


BAB III
KESIMPULAN
A.    Simpulan
Takdir merupakan bentuk kata kerja dari Qadla dan Qadhar yang berkaitan dengan hukum sebab akibat. Segala sesuatu peristiwa kehidupan yang  dialami atau dijalankan oleh makhlukNya diatas qadha dan qadhar Nya yang telah terjadi dan kemudian tercatat dalam data base Lauhul Mahfuz yang berkaitan dengan garis-garis system peruntungan nasib, baik, buruk, dan hukum sebab akibat yang telah ditetapkan diatas.

Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna, oleh karenanya kami menerima kritik yang membangun